kala itu (2005)

Teringat masa-masa test di SMA, YPMhb, saat pertama kali aku dekat dengannya. Perasaan yang sampai saat ini (2011) aku rasakan belum ada. Hanya teman biasa. Tak disangka memang, dia telah menanam rasa itu di hatinya. Kalau diingat-ingat, aku bahagia.

Awalnya, dia tau aku ikut mendaftar kesana. Dia datangi rumahku dan mengajakku untung berangkat bareng, berhubung karena ibuku juga guru sekolahnya. Sepanjang perjalanan menuju sekolah, yang kuingat saat itu adalah dia yang tertidur pulas dibahuku, diikuti 2 orang teman lelakinya yang juga ikut tidur. Dengan senangnya aku biarkan dia tertidur pulas walapun sedikit berat karena menahan bobot lelaki yang saat ini kusayangi. Tiba di sekolah, semua barang-barang diturunkan dan masing-masing menginap di kamar kakak kelas.
Test itu dimulai, akademik yang pertama kami jalani. Dia duduk tepat dibelakangku. Dengan sedikit bingung masih sempat dia melirik kertas jawabanku, lucu, aku tersenyum. Karena aku perempuan sendiri, entah kenapa dia terus tetap mengawasiku. ge-er, tapi memang karena kami berasal dari daerah yang sama.
Test akademik terlewati, setelah ikut wawancara kami berpisah karena berbeda ruangan. Dia selesai duluan dan langsung ke lapangan untuk melanjutkan kesemaptaan. Dengan polosnya setelah selesai wawancara aku kebingungan tak tau harus kemana. Tiba-tiba dia muncul dan mengajakku ke lapangan, ternyata dia datang menjemputku setelah ibuku menanyakan keberadaanku.

Kami berdua berjalan ke lapangan. Sampai di lapangan, ternyata dari kami berempat yang mengikuti test tinggal aku yang belum mengikuti kesemaptaan. Walaupun lelah, tetap semangat kuikuti semua yang diperintahkan. Berlari... ya, aku memang tak suka hal itu. Yang kuingat sepanjang lapangan itu aku hanya berjalan, dia tetap menyemangatiku.
Entah benar atau bohong, sekarang dia mengaku kalau dia telah menyukaiku sejak saat itu. Terima kasih atas cintamu RA.